“There’s always LURE in Failure”
Pernah kan lihat suatu gambar masakan atau kue, yang dari
gambarnya aja sukses bikin liur menetes? Yang dari gambarnya aja udah bisa
bikin kita membayangkan kelembutan teksturnya, kelezatan rasanya, sampai momen apa
yang paling enak makan itu masakan/kue dan dengan siapa? Dan pernah kan, sekali
atau dua kali nyontek resep di balik gambar itu, sambil berharap buah karyamu
bakal seindah gambar? Dan pernah juga kan, kalo ternyata hasil masakanmu itu
beyond belief, alias gagal total? Udah ga enak dilihat, ga enak dimakan pulak!
Saya pernah.
Berkali-kali.
Mari kita main tebak-tebakan.
Lihat dengan seksama gambar di bawah ini. Coba tebak, gambar
apakah ini?
Jemblem? Muffin? Cupcake? Kue sus? Roti?
Salah semua.
Ini adalah popover, yang popnya over setelah 5 detik keluar
dari oven. And my happiness was over that fast. Jangan tanyakan rasanya.
Hambar. This was my first and last, camkan itu popovers, LAST time I make you!
*traumarama
Gambar 2
Kalo ini apa hayo?
Bukan kolak, bukan macaroni schotel, bukan lasagna, tapi
klappertart. Klappertart pertama, meringue pertama,au bain marie pertama,
custard keenceran, dikerjakan dengan Kian yang ngglibet di dapur, tanpa
persiapan sehingga bolak-balik buka resep dan ambil ini itu, timbang ini itu.
But surprise, dibalik tampangnya yang sedikit menjijikkan dan super berantakan;
rasanya awenaaaaaaaaaaaak!!
Ini bukan lidah kucing yang ga mekar, i can read your mind.
Ini justru sagu keju yang terlalu mekar, mleber, mletrek. Entah apa yang salah.
Resep sudah plek ketiplek. Mungkin memang tangannya yang salah. Harusnya pinjem
tangan milik Bu Fatmah Bahalwan sang pencipta resep.
Bukan thumb print cookies tanpa thumb print (*halah). Bukan
nastar apalagi. Take a deep breath. Ini adalah…..macarons! Bikin 4 kali dan
masih saja gagal. Hahahahahaha *plaaaak
Gambar 5
Bukan, sumpah ini bukan batu hias yang diisi krim dan
pura-pura jadi oreo. Ini beneran oreo (wannabe), namanya fauxreo, nyontek dari
Bravetart. Coklat bubuk hitamnya kebanyakan, jadi sedikit pahit.
Gambar 6
Sudah tau semua ya kalo ini adalah bolen pisang. Dan pasti
heran kenapa kok ga ada layernya? Kenapa kok keliatannya keras? Benar sodarah,
ini boleh pisang salah resep. Hasil pastrynya bukan kayak puff pastry, tapi justru
kayak pie. Berat dan keras. Udah dua kali bikin dan hampir sama kayak gini
hasilnya meski pake 2 resep yang berbeda. Padahal sukak banget sama bolen
pisang. Padahal udah sukses bikin croissant dan puff pastry. Padahal juga udah
sering bikin pie. Tapi kenapa yang ini selalu gagal :”(. Next time kalo mood
datang mau coba lagi sampe sakses!
Gambar-gambar restricted di atas adalah sebagian kecil hasil
eksperimen tepung yang berujung disaster, yang sempat terdokumentasikan. Yang
ga sempat difoto? Buwanyaaaak sodarah-sodarah!
Apa saya kapok? Enggaklah (kecuali popover ya! *masih sakit
hati). I told you many times, kapok isn’t exist (yet) in my dictionary (kecuali
popover!). Experience is the best teacher is my middle name (kecuali popover!)
Those cake might be failed, but the experience always enrich
me, enlighten me (kecuali popover!). Like a wise man told me, kadang hanya dari
kegagalan kita benar-benar mampu mengambil pelajaran (kecuali popover!). Cuma
dari klappertart gagal jadi ngerti tekstur custard, bikin meringue, metode au
bain marie. Cuma dari macarons bisa ngerti cara mengaduk adonan, soft and
stiff peak stages, kesabaran untuk mengayak berkali-kali, ketelitian menimbang
bahan-bahan. Cuma dari sagu keju bisa belajar betapa sulitnya nyepuit hahahaha.
Dan cuma dari popover yang tidak memberikan pelajaran apa-apa (*grrrrrr!).
I hate popoveeeeeeerr!!!!
Hahaha.... Entertaining post..(kecuali popover!!)
ReplyDeleteHahahaaa..
failure aja, poto nya bagus
ReplyDeletetapi abis itu keren2 hasil masakan dan bakingan nya
ReplyDeletesalam kenal ya kiki, kok dah jarang apdet blog nya