Hidup adalah serangkaian pertanyaan yang tak kunjung
terjawab. Dibiarkannya kita meragu, menunggu dan melaju untuk mencari tahu. Seperti
rindu. Tak pernah kita tahu bahwa apa yang biasa kita temui setiap hari,
sekejap saja tiba-tiba musnah. Pergi untuk selamanya. Lalu kita pun terdiam
pilu, menyesali mengapa waktu berlalu begitu kejap, hingga tak menyisakan apa-apa
untuk kita.
Memandang tanah merah basah sore itu membuat saya, entah.
Hanya rekaman memori yang terus menerus berputar di kepala. Ketika jasad orang
tercinta telah terbungkus tanah untuk selamanya, saat itu baru kita sadar
betapa waktu tak pernah menunggu. Hari ini atau esok nanti, bisa jadi saya yang
terbaring di sana.
1 minggu yang melelahkan. Seolah semua energi terserap habis
di hari itu. Tapi saat tak sengaja membuka buku resep, ada semangat memercik.
Then I cook, bake, make something. Tanpa sadar, dapur telah menjelma menjadi
sarana teurapis, tempat saya kembali menyala. Entah dengan pancake gagal untuk
yang kesekian kali atau ini, zebra cake yang selalu mengingatkan saya pada
kotak jajan berkatan kampung.
Unlavishly original, I told you. Karena saya – tentu saja –
telah menambah kurangi ini itu, termasuk menambah ubi cilembu ke dalam
adonannya. Hasilnya zebra cake yang lebih padat karena keberadaan ubi, wangi
sekaligus lembab karena campuran mentega, margarine dan minyak kelapa; dan
beremah khas butter cake. Bila ada yang ingin saya ubah saat membuatnya lagi
kelak, akan saya tambah ½ cup susu ke dalam adonan agar sedikit lebih ringan,
karena adonan kali ini lebih kental dari yang seharusnya.
Menikmati sepotong cake ditemani teh manis hangat di sore
hari bersama bocah menjadi penenang dan pengingat bahwa hidup tak lebih dari
penantian akan keabadian. Dan selagi singgah di sini, mari manfaatkan waktu
sebaik-baiknya…
Zebra Cake
Sumber: Naomi Bakers Royale dengan modifikasi semena-mena
Bahan:
300 gr tepung terigu protein rendah
1 sdt baking powder
½ sdt garam
220 gr gula pasir
1/4 cup cokelat bubuk
6 sdm air matang
225 gr ubi cilembu panggang, haluskan
250 gr campuran mentega, margarine dan minyak kelapa (100
gr, 100 gr, 50 ml), lelehkan
1 batang vanilla, kerok isinya
5 telur ukuran besar
Cara membuat:
Panaskan oven 160 dercel.
Dalam gelas campur 50 gr gula, cokelat bubuk dan air matang,
aduk rata, sisihkan.
Ayak jadi satu tepung, baking powder dan garam, sisihkan.
Olesi Loyang tulban dengan mentega cair tipis-tipis, taburi
tepung merata, sisihkan.
Dalam baskom kocok campuran mentega, gula pasir dan vanilla
sekitar 2 menit hingga gula larut.
Masukkan telur satu demi satu, kocok hingga adonan ringan
(sekitar 10 menit).
Masukkan 1/3 bagian tepung bergantian dengan ½ ubi, diakhiri
dengan dengan tepung.
Ambil 1/3 adonan ke dalam mangkok, tuang campuran cokelat ke
dalam mangkok, aduk rata hingga jadi adonan cokelat.
Tuang 1 cup adonan putih ke dalam Loyang tulban, timpa
dengan ½ cup adonan cokelat, begitu seterusnya hingga adonan habis.
Panggang selama 50-60 menit, lakukan tes tusuk.
Angkat dari oven, pindahkan ke rak kawat, potong-potong dan
bagi sebagian ke tetangga.
Such a nice and delicious cakes by the cake maker i think that it is really delicious to eat keep it up.
ReplyDeleteOnline Birthday Cake Delivery Website (^ _ ^)
Send Gifts to Indonesia (=^.^=)