Jadi, berapa banyak dari kita yang selalu memiliki berjuta alasan untuk tidak melakukan sesuatu? Punya ide jalan cerita di kepala, tapi satu-satunya laptop di rumah dipake suami untuk kerja. Akhirnya ide untuk menulis novel tersebut menguap tanpa jejak. Atau terlalu sibuk mengisi bookmark resep di ponsel pintar; tapi jangankan memulai, membaca dengan detil resepnya saja enggak. Alasannya sibuk ini itu lah, ga punya oven lah, bahan-bahannya ga lengkap lah. Yang penting ngesave resep dulu, perkara nyobanya kapan itu urusan nanti. (ngacung bareng siapa yang kayak giniii??!)
Padahal, seorang tua pernah bersabda bahwa you will be
regret of what you didn’t do rather than what you did, atau kira-kira kamu
bakal lebih nyesel karena ga melakukan sesuatu daripada menyesal karena telah
melakukannya. Baik atau buruk, gagal atau sukses, akan selalu memberi kita
pelajaran berharga saat kita benar-benar telah mencobanya. Membayangkan saja
tidak akan membawa kita kemana-mana. Karena pada akhirnya, pengalaman yang
memperkaya jiwa bukanlah deretan kalimat yang kita baca; namun lebih kepada hal
nyata yang kita alami sendiri.
![]() |
tentu saja, kemaruk cetakan waffle masih berlanjut. kenalkan, Waffleines, alias madeleine dalam bentuk waffle |
Maka meski Madeleine ini kelewat tebal dan lebih berupa
sponge cake mini yang terlalu garing #errrrr *kriik kriiik kriiiik*, pada
akhirnya saya pun tahu rasa kukis asal Perancis ini. Tak sempurna memang
melihat madeleines tidak dalam wujud kerang yang cantik seperti di
majalah-majalah. But at least I tried, and I am happy with that.
(inti dari bab pembuka di atas adalah sebentuk pleidoi atas
pencetakan Madeleine menggunakan cetakan kue cubit).
Lemon Madeleine
Bahan:
¾ cup mentega tawar, lelehkan
1,5 cup tepung terigu protein rendah, ayak
½ sdt baking powder
¼ sdt garam
3 telur ukuran besar
2 kuning telur ukuran besar
¾ cup gula pasir
1 sdt ekstrak vanilla
2 sdt parutan kulit jeruk lemon
2 sdm jus lemon
Gula bubuk untuk taburan
Cara membuat:
Panaskan oven 180 dercel. Olesi cetakan dengan mentega
tipis-tipis sisihkan. Ayak tepung baking powder dan garam dalam mangkok,
sisihkan.
Campur telur, kuning telur, gula pasir, ekstrak vanilla,
parutan kulit jeruk dan jus lemon di dalam mangkok mikser. Kocok dengan
kecepatan sedang selama 5 menit hingga pucat dan kental. Masukkan mentega
leleh, aduk rata. Kemudian masukkan campuran tepung, aduk rata dengan spatula. Istirahatkan
30 menit.
Tuang adonan ke dalam cetakan sampai ¾ penuh. Panggang
selama 7-8 menit hingga berwarna keemasan. Angkat, letakkan cetakan di rak
kawat sesaat, lalu keluarkan Madeleine pelan-pelan dari cetakan
aahhhh asli dah inovasimu selalu bikin aku tercengang Ki. kemarin aja aku sukses bikin kue lumpur pake cetakan waffle dongs, dan sukses gagal wakakaka... wajib dicoba nih. btw aku punya cetakan pukis berkaki yang berat itu, lah bingung je manggangnya gimanaaa coba? tapi seperti kamu bilang :you will be regret of what you didn’t do rather than what you did -- ini asli copy paste ya -- aku akan mencobanya kakak. trims sharingnya :)
ReplyDeletehuahahahaha klo adonan yg lengket2 gtu gabisa dicetak diwafflein kayaknya. bedanya tipis sih antara kreatif dan maksa, but i choose the former lah huahahahahahah
Delete