Bahwasanya manusia adalah makhluk yang paling pandai, bisa
jadi benar adanya. Kita, manusia, entah bagaimana caranya selalu mampu
menghadapi perubahan alam demi bertahan hidup. Ribuan tahun lalu saat manusia
masih hidup berkelompok dan berburu, hasil buruan harus dihabiskan saat itu
juga bila tidak ingin terbuang sia-sia. Namun sekarang, lemari ajaib bernama
kulkas mengubah cara pandang kita akan makanan. Masakan yang kita masak hari
ini, bisa kita simpan untuk beberapa hari, bahkan beberapa bulan ke depan.
Begitu pula dengan aneka piranti dapur yang seolah sepele, namun begitu
fundamental bagi kegiatan memasak kita.
Wajan anti lengket misalnya.
Siapa kira bahwa teknologi yang berkembang pada tahun 1950-an
ini kini menjadi salah satu benda terpenting di dapur?
Tapi tentu saja, teknologi tak serta merta bebas dari
resiko. Lapisan anti lengket umumnya terbuat dari polytetrafluoroethylene
(PTFE) yang akan kehilangan daya anti-lengket nya seiring waktu. Selain itu
PTFE rentan terhadap perubahan suhu ekstrem panas dan dingin serta gampang terkelupas
saat tergores benda tajam atau yang terbuat dari bahan metal. Yang fatal, bila
lapisan yang terkelupas tersebut ikut tercampur ke dalam masakan yang kita
konsumsi. Bisa dibayangkan betapa berbahayanya kandungan metal yang mengendap
di dalam saluran pencernaan kita selama bertahun-tahun?
Karena itu meski piranti anti lengket menjadi sebuah
keharusan di dapur, memilih yang terbaik adalah kewajiban. Kita tidak mau
bertaruh dengan kesehatan kan?
Selama 5 tahun berumah tangga, total saya sudah berganti
wajan anti lengket lebih dari satu lusin. Belum genap enam bulan, pasti sudah
saya buang karena lapisannya yang gampang sekali mengelupas. Padahal saya
selalu menggunakan sutil kayu untuk wajan anti lengket dan tidak saya gunakan
setiap hari. Maka saat mbak Ashila, Public Relations LOCK&LOCK Indonesia
menawari Hard&Light, sebuah pan anti lengket keluaran LOCK&LOCK, jujur
saja saya tidak terlalu berharap banyak. Namun setelah sebulan lebih mencoba
(yup, sebulan lebih, mohon maaf mbak Shila, kelamaan ngetes nih), berangsur
kepercayaan saya meningkat terhadap piranti masak anyar milik LOCK&LOCK
ini.
Pertama, LOCK&LOCK Hard&Light memiliki lapisan
Hard-Anodizing. Hard-Anodized merupakan bahan yang melapisi alumunium (bahan
utama pan) sebelum dilapisi dengan coating. Dengan demikian makanan yang
dimasak di atas pan Hard&Light tidak akan bersentuhan langsung dengan alumunium
ketika terjadi goresan pada coatingnya. Selain itu, LOCK&LOCK Hard&Light tahan terhadap goresan dan telah melalui scratch test lebih dari
13.000 kali menggunakan steel cleaning pad (spons alumunium). Dengan demikian lapisan anti-lengket Hard&Light jauh lebih bagus dan tahan lama dari PTFE.
Kedua, barangkali ini sepele namun sangat penting:
keseimbangan. Saya pencinta pan bergagang satu! Dibanding wajan berkuping dua,
pan bergagang satu memberi kontrol lebih saat memasak. Tangan kiri memegang
handle, sedangkan tangan kanan memegang sutil. Apalagi saat memasak tumisan,
tangan kiri bebas mengangkat pan untuk mengaduk masakan. Masalahnya, selama ini
pan bergagang satu yang saya miliki gagangnya lebih berat dari pan-nya.
Sehingga bila memasak dalam jumlah sedikit, seringkali miring di atas kompor.
Apalagi bila pan sudah digunakan beberapa waktu dan terdapat noda minyak di
bagian bawah pan yang membuatnya licin saat ditaruh di atas kompor. Tak jarang,
wajan miring dan minyaknya tumpah ke kompor sehingga apinya bertambah besar.
Horor!
Sebulan terakhir mencoba LOCK&LOCK Hard&Light, saya
merasakan keseimbangan antara gagang dan pan. Sejauh ini tidak pernah terjadi
tragedi pan miring (apalagi jatuh!) padahal saya ga cuma pake Hard&Light
untuk menumis, bahkan deep frying pun sering. Errr, sebenarnya pan bukan piranti yang cocok untuk deep frying sih, tapi karena Hard&Light memiliki tinggi sekitar 6 cm membuatnya cukup aman dan nyaman untuk menggoreng dengan minyak banyak.
Secara tampilan, LOCK&LOCK Hard&Light tampil elegan
dengan gagang yang handy dan
ergonomis. Berdiameter 26 cm yang cukup lebar untuk menumis 2-3 porsi makanan. Beratnya
jauh lebih ringan dari pan-pan saya sebelumnya, tapi anehnya, saat menggunakan LOCK&LOCKHard&Light saya merasa minyak lebih lama panas namun panasnya lebih merata sehingga masakan lebih cepat matang. Saya
menduga, bahan pembuatannya yang berasal dari 99% alumunium murni membuatnya memiliki
retensi serta konduktivitas panas yang baik.
Singkatnya, sebulan ini saya sangat mencintai kegiatan
memasak di dapur sejak kehadiran LOCK&LOCK Hard&Light. Puas sekali!
Terima kasih mbak Ashila, terima kasih LOCK&LOCK Indonesia!
Pad Thai
Sebenernya udah pake LOCK&LOCK Hard&Light buat bikin
aneka masakan, dari pancake, sayur lodeh, aneka gorengan sampai buat manasin
nasi bakar. Tapi kali ini saya khusus motrek step by step masak Pad Thai, salah
satu masakan khas Thailand yang rasanya gurih dengan sentuhan rasa asam, manis dan asin. Satu resep ini bisa untuk 2-3 porsi, sesuai banget
dengan kapasitas LOCK&LOCK Hard&Light!
Sumber: Food and Travel Magazine via Vania Samperuru
Bahan:
4 sdm minyak sayur
4 biji bawang merah, iris tipis
50 gr udang, kupas kulit
50 gr bakso ikan
2 butir telur
250 gr mie beras (kwe tiauw), rendam dalam air dingin selama 15 menit,
tiriskan
1 cup kecambah besar
20 batang kucai
1 jeruk nipis
2 sdm kacang goreng cincang kasar (saya pakai kacang mete)
Cabe merah bubuk
Saus (campur, aduk rata, sisihkan)
2 sdm kecap ikan
2 sdt cuka beras
2 sdt pasta asam (rendam 1 sdt asam jawa dengan 2 sdt air
matang, gunakan air rendamannya)
2 sdm gula pasir
Cara membuat:
Panaskan
minyak di wajan LOCK&LOCK Hard&Light, tumis bawang merah hingga harum.
Masukkan
udang dan baso ikan, tumis selama 1 menit
Tuang
campuran saus dan telur kocok, tumis hingga rata
Masukkan
mie, kecambah dan kucai
Masak,
aduk sesekali hingga bumbu tercampur rata dan udang matang. tambahkan sedikit
air bila perlu. Tes rasa.
Sajikan
dengan perasan jeruk nipis, taburan kacang mete dan cabe bubuk.
PT. LOCK&LOCK INDONESIA
Tel:
62 21 5794 8200 / Fax: 62 21 5794 8201
Mobile:
0822 9901 3413
Online
shop : http://www.locknlockmall.co.id
Website: www.locknlock.co.id
No comments